Sabtu, 09 Agustus 2014

Hari Terbaru (untuk saat ini)



Hari baru.
Saat aku akhirnya menemukan seseorang yang bisa menggantikanmu meminjamkan telinganya padaku. Mungkin ia tak suka rela, mungkin iba, mungkin tertarik. Atau entah apa namanya itu. Ia sama sepertimu. Bukan dari fisiknya, tapi bagaimana ia bertutur, bagaimana ia menanggapi dan mendengarkanku bicara. Ya ia bagaikan dirimu. Meski ia lebih muda dari padamu. Yes, my dearest brother. I said yes.
Dia seseorang yang sedari awal memiliki pasangan. Jadi rasanya tak perlu khawatir timbul cemburu, seperti dulu padamu. Aku tak perlu khawatir perhatian terbagi karena dari awal aku tahu seberapa besar porsiku. Mungkin ini hanya pelarian, mungkin kenyamanan. Sejauh ini yang kutahu hanya, aku bisa menunjukkan ekspresi sebenarnya. Jauh dari rasa tertekan yang lebih dari enam bulan ini mengikuti.
Terima kasih Tuhan, Engkau maha baik. Beri terang dalam setiap duka yang hitam. Penghibur terbaik yang pernah kumiliki. Meski aku hanya akan meminjam telinganya sesaat saja, namun rasanya melegakan saat ia mengijinkannya. Menenangkan saat ia mau membagi tawa yang tulus, seperti yang pernah koko berikan.
Terima kasih Allah, terima kasih koko.
Terima kasih koko… you’re my best.