Ko, aku sudah mendapatkan EP Sunyaruri. Lagu – lagunya bagus.
Diantara banyak pemusik yang aku sukai, Sarasvati adalah satu yang jarang aku
ceritakan padamu. Karena aku baru mengenalnya, dan saat itu kamu sangat
mencintai lagu – lagu Death Metal. Aku tidak terlalu ingin mengganggu
kesenanganmu. Ada sedikit penyesalan, karena ternyata koko pergi lebih cepat. Kembali
pada Sarasvati, disana hanya ada enam lagu, satu lagu epilog, yang sekarang
jadi favorit untuk kusenandungkan, sisanya lagu – lagu penuh, dan sama indahnya
dengan lagu yang lama.
Aku tidak akan membahas lagu lainnya dulu. Aku cukup terpaku
pada sebuah lagu. Lagunya indah, dan cukup pilu. Apalagi pada lirik yang saat
itu menggambarkan perasaanku, saat itu. Saat aku bersamanya, dan ia ingin
mataku hanya terpaku pada sosoknya. Tidak pada kamu, atau yang lain, itu aku
patuhi. Karena dengan keyakinan penuh, aku memastikan kamu hidup panjang
untukku. Kamu tak akan pergi kemanapun, dan akan membalas setiap pesan yang
kukirim untukmu.
Sempat terpikir, jika aku naik pelaminan nanti dan terjadi
sesuatu dalam hidupku. Bagaimana caraku mengirim pesan padamu. Gerakku pasti
lebih terbatas saat itu. Diantara dilema yang terjadi, kabar itu datang. Kamu pergi
tepat 31 Juli 2013. Tanpa pesan apapun, meninggalkan sesak dan sesal dalam
dadaku. Tubuhmu terbalut kafan, menyisakan sedikit ruang pada wajahmu yang
terlihat damai dalam tidur panjang. Sebelum sempat kuputuskan caranya, ternyata
Tuhan telah lebih dulu memutuskan caranya. Kemudian aku limbung, aku mulai
tertekan dengan bagaimana cara mereka memandangku. Saat mereka menuntut banyak
hal padaku, dan aku tak punya lagi tempat menceritakan apa yang aku rasai, itu
sangat menyebalkan. Dalam otakku bergema, seandainya kamu masih ada. Seandainya
masih ada… seandainya…
Dalam lara yang terlalu, sebuah lagu ada… Memang bukan
khusus untukku, tapi sangat menggambarkan keadaanku setelah pergimu. Larung
Hara…
Larung Hara
Seruan mentari di negeri yang beku
Bergelut hadapi jeritan kelu
Terjebak sendiri di lintasan cerita
Kemelut derita melarung hara
Telaga pun usang, memanas ku berang
Jalan telah mati, kini semakin letih
Sakit tak tertahan, kau tak jua datang
Kemana ku pergi, bila kau tak ada?
Lirik dan vocal : risa
saraswati
Bass : gallang perdhana
Guitar: hinhin agung
daryana
Drum : papay soleh
Piano : yura yunita
Backing vockal :
marshella safira
Audio samples : gigi
priadji
String quartet:
Biola : fitrah ramadhan
Biola : josephien kwan
Alto : angga aditia
Cello : dani k.
ramadhan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar