Senin, 05 Mei 2014

Larung Hara



Ko, aku sudah mendapatkan EP Sunyaruri. Lagu – lagunya bagus. Diantara banyak pemusik yang aku sukai, Sarasvati adalah satu yang jarang aku ceritakan padamu. Karena aku baru mengenalnya, dan saat itu kamu sangat mencintai lagu – lagu Death Metal. Aku tidak terlalu ingin mengganggu kesenanganmu. Ada sedikit penyesalan, karena ternyata koko pergi lebih cepat. Kembali pada Sarasvati, disana hanya ada enam lagu, satu lagu epilog, yang sekarang jadi favorit untuk kusenandungkan, sisanya lagu – lagu penuh, dan sama indahnya dengan lagu yang lama.
Aku tidak akan membahas lagu lainnya dulu. Aku cukup terpaku pada sebuah lagu. Lagunya indah, dan cukup pilu. Apalagi pada lirik yang saat itu menggambarkan perasaanku, saat itu. Saat aku bersamanya, dan ia ingin mataku hanya terpaku pada sosoknya. Tidak pada kamu, atau yang lain, itu aku patuhi. Karena dengan keyakinan penuh, aku memastikan kamu hidup panjang untukku. Kamu tak akan pergi kemanapun, dan akan membalas setiap pesan yang kukirim untukmu.
Sempat terpikir, jika aku naik pelaminan nanti dan terjadi sesuatu dalam hidupku. Bagaimana caraku mengirim pesan padamu. Gerakku pasti lebih terbatas saat itu. Diantara dilema yang terjadi, kabar itu datang. Kamu pergi tepat 31 Juli 2013. Tanpa pesan apapun, meninggalkan sesak dan sesal dalam dadaku. Tubuhmu terbalut kafan, menyisakan sedikit ruang pada wajahmu yang terlihat damai dalam tidur panjang. Sebelum sempat kuputuskan caranya, ternyata Tuhan telah lebih dulu memutuskan caranya. Kemudian aku limbung, aku mulai tertekan dengan bagaimana cara mereka memandangku. Saat mereka menuntut banyak hal padaku, dan aku tak punya lagi tempat menceritakan apa yang aku rasai, itu sangat menyebalkan. Dalam otakku bergema, seandainya kamu masih ada. Seandainya masih ada… seandainya…
Dalam lara yang terlalu, sebuah lagu ada… Memang bukan khusus untukku, tapi sangat menggambarkan keadaanku setelah pergimu. Larung Hara…

Larung Hara
Seruan mentari di negeri yang beku
Bergelut hadapi jeritan kelu
Terjebak sendiri di lintasan cerita
Kemelut derita melarung hara

Telaga pun usang, memanas ku berang
Jalan telah mati, kini semakin letih
Sakit tak tertahan, kau tak jua datang
Kemana ku pergi, bila kau tak ada?
Lirik dan vocal : risa saraswati
Bass : gallang perdhana
Guitar: hinhin agung daryana
Drum : papay soleh
Piano : yura yunita
Backing vockal : marshella safira
Audio samples : gigi priadji
String quartet:
Biola : fitrah ramadhan
Biola : josephien kwan
Alto : angga aditia
Cello : dani k. ramadhan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar