Rabu, 18 Juli 2012

Kehidupan (part 1)

Hidup, saat kamu mengerti untuk apa kamu menghirup udara sampai saat ini. Bukan, saya bukan ingin menguliahi semua orang tentang arti hidup. Bagaimana banyak orang mengambil putusan untuk melanjutkan hidupnya, akan memberi arti tersendiri untuk mereka. Dan arti hidup untuk saya, tidak sama dengan kalian semua. Hidup, adalah ketika saya mengerti, ingin seperti apa saya kembali pada Sang Khalik. Dan ingin seperti apa, saya dipandang oleh sesama manusia.
Dan seperti inilah kerangka hidup yang diberikan Tuhan untuk saya, untuk kemudian saya kembangkan menjadi cerita yang menarik untuk saya sendiri.

Tahun 1991

Dengan tegas lelaki itu berkata, bayi yang dikandung istrinya adalah perempuan. Tak peduli bagaimana analisa sekitar yang menyatakan anaknya lelaki. Bahkan dengan sesumbar ia katakan, sudah pasti bayinya perempuan. Mereka bukan orang yang mampu melakukan USG, tapi keyakinan yang sedikit terasa pongah itu terus ia yakini. Sebuah harapan dan doanya untuk memiliki seorang putri yang manis. Seorang anak perempuan yang lembut dan penurut.

Di awal bulan Oktober, apa yang ia yakini benar adanya. Semua orang harus mengakui keyakinannya yang kuat terbukti. Anak pertamanya perempuan, lahir dengan berat 3,18kg. Dan ia sudah membayangkan, ia akan dengan bangga membawa putrinya pergi ke semua tempat yang ia ingin.
Seorang bayi perempuan yang akhirnya ia panggil Tata. Bayi yang merah dan lucu, dengan matanya yang mungil, persis seperti dirinya. Ia tak pernah bisa menyembunyikan suka citanya. Ya, dia mengerti, inilah kebahagiaan menjadi seorang ayah.


Tahun 1992

Laki - laki ini masih terus larut dalam suka, putrinya tumbuh menjadi cantik. Dan ia berjanji untuk selalu ada disisi anaknya, ia akan melindungi, akan mencintai. Walaupun perasaan melindunginya terkesan aneh bagi banyak orang. Ya, anak perempuannya yang cantik tak boleh digendong orang asing, dilihatpun tak boleh. Ia selalu membawa kain untuk menutupi wajah anaknya. Ia tak mau anaknya terpapar panas. Ia tak ingin ada oarang yang membelalak pada anaknya. Entah pandangan aneh, entak gemas, ia tak suka. Ia tak pernah lupa membawa anaknya berjalan - jalan dibawah matahari pagi. Ia akan selalu tersenyum didepan anaknya. Anak paling cantik yang ia miliki.
Hidupnya menjadi lebih berarti saat dia mendapat gelar ayah. Itu gelar paling membanggakan dibanding yang lain. Hidup menjadi lebih berarti baginya. Baginya, hidup adala ketika apa yang kamu lakukan adalah untuk sumber kebahagiaanmu.

Anak si Lelaki, saat berusia 3 bulan


Tidak ada komentar:

Posting Komentar