First time, dia seperti anak - anak lain sih, dia malu - malu takut tapi penasaran. Iya, dia tertarik buat deketin saya, tapi dia lebih merasa takut Oomnya akan ngacuhin dia. Kedua, dia masih seperti itu, sedikit nggak peduli, plus merajuk dengan sedikit mewek. Dan saya, hanya tersenyum kecut. Nggak ngerti harus ngapain, tapi pacar saya berusaha melibatkan saya dalam banyak hal. Kebetulan kakak suka ikan, suka sama lilin, dan klakson motor pacar. Tiap nyalain lilin, dia berusaha bilang, "tante suruh tiup"atau, "bilang sama tante, ikannya berapa kak" atau "sama tante dulu ya". dan kebetulan jawaban kakak "nggak" sambil bergeleng mantap. Sakit nggak sih lo??? tapi saya nyoba sabar, well, namanya anak kecil.
Kemarin jum'at kakak rewel, nanyain dimana Oomnya berada. Oke, kita capcuzz kesana. Ke rumah pacar tepatnya. Oia, ini saya punya foto kakak sebelum setaun, saat ini kakak udah 2taunan.
kakak, :* |
Tau nggak hal saya paling saya sukai hari itu? Dia ngajakin main cilukbaa. Saya paling suka kalo anak kecil ngajakin cilukbaa, mukanya, matanya yang membesar. Kalian tau, itu lucuuu.... Iya, emang dia rewel nggak mau ditinggal, tapi hari itu saya amat sangat tidak keberatan tinggal disana sedikit lebih lama dari biasanya. Cara dia mamerin giginya, teriakannya yang melengking, mata bulatnya waktu bertanya. Nggak tau kenapa, dia sepertinya tau cara bikin saya tambah mencintainya.
Saya ingin sekali banyak bersyukur. Untuk adanya pacar saya dengan semua caranya memperkenalkan saya ke keluarganya. Untuk kesabaran saya yang sudah sangat dilatih ini, untuk diri saya yang mau mengalah dulu. Untuk kakak dan keterbukaannya menerima keberadaan saya. Untuk Tuhan, atas banyaknya campur tanganNya dalam hidup saya yang semakin manis.
Pada akhirnya, hal terbaik dari semua ini, saya berhasil mengatasi ketakutan saya.
Dan rasanya, saya patut menerima kebahagiaan ini.
ini kakak, pas masih bayi |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar