Oke, ini memang sedikit membahas saya yang masih selalu dikangenin mantan - mantan (bibir masih terkembang hiperbola). Mantan yang masih dengan tak tahu dirinya memanggil dengan panggilan yang lalu, ato mengirim emoticon titik dua bintang. kayak gini -----> :* . Itu lumayan gengges ya.... Apalagi dengan kenyataan saya nggak akan mungkin kembali ke salah satu dari mereka, apapun yang mau mereka lakukan.
Jadi ceritanya suatu sore yang sepoi -sepoi
Sebenernya bahkan setelah penolakan saya atas keinginanannya CLBK, saya tetep bertemen baik. Saya mendengarkan ketika dia bicara tentang pacar barunya yang super duper kaya tapi teraniaya (ini sinetron banget) sampe dia relain dari jadi cowok sah, turun derajat jadi selingkuhan (nah lo, sinetron kan??) Saya sih nyante aja jadi sampah, nggak begitu nyesek walopun pacarnya secara kasta lebih lebih baik dari saya yang anak D3 dan si perempuan anak hukum soegidjapranata. Oke fokus! fokus! Suatu hari mereka putus. Mantan saya ini sampai mengatai si perempuan cewek brengsek. Tapi beberapa hari kemudian dia rela dijadiin tukang ojek!! Iya tukang ojek!! Nganterin si cewek kemana - mana, ngasih duit segala. I'm not envy, just... Did he remember what he says to her?? Kayak nggak punya harga diri. Dan ketika kemudian saya punya pacar, dia marah berat. Apa urusannya? Ngatai pacar saya, dan bilang kalo pacar saya pasti sering banget diputusin mantannya. So what??! Emang kenapa kalo sering diputus? Kaya dia udah juara aja kelakuannya!! (sabar.... sabar ya cantik, hohohhoho). Dan kemudian hal yang paling bikin saya nggak terima, saya dibandingin sama perempuan yang udah dia katai brengsek. Kemudian saya putuskan, saya akan lupakan saya pernah kenal dia. Dan memang, mudah sekali buat berpikir dia udah mati. Saya merasa tersakiti dengan perlakuannya, apalagi kalo mengingat saya sering mengorbankan waktu tidur untuk mendengar curhatan dia. (nah lo, bikin jadi riya)
Setelah sekian lama, dia kembali sms saya. Minta maaf dan segala macem. Saya udah maafin, tapi hati masih sakit. Sakitnya udah nggak mungkin sembuh. Dia masih selalu mengejar saya. Dan bilang, dia kangen. Dia Blink 182 yang I Miss You. Alaaahhh.... sumpah bikin males. Salah nggak sih kalo saya merasa tersakiti? Apalagi dengan cara dia memperlakukan saya? Saya nggak ingin bales dendam atau semacamnya. Cuma ingin damai dengan hidup saya yang sekarang.
saat itu kita berjalan berdua
kita tentukan langkah berdua
namun ketika aku ingin pisah
aku ingin beranjak dari jengah
salahkah aku?
bisakah kamu menyingkir
pergi sejauh kamu mampu??
dan kalau semarang jakarta yang kamu jalani sekarang tak cukup, aku yang akan pergi.....
:D
BalasHapusrasa - rasanya hampir sama ni
kekekeke